Alasan


Selalu ada alasan untuk mengeluh didunia ini, padahal nikmat yang diberikan Allah kepada kita jauuhh jauhhh lebih banyak hingga jika langit menjadi kertas dan air laut menjadi tintanya maka tak akan cukup nikmat-nikmat itu dituliskan 😉

Maka berhentilah bermuka murung dan tersenyumlah

Isi hati dengan penuh kesyukuran

Lisankan dengan ‘alhamdulillah’

dan Amalkan dengan berbagi

Advertisement

Nasihat seorang suami kepada istrinya (by Fahd Pahdepie)


Istriku,

Tentang masa lalu, kita membutuhkan perasaan yang lapang untuk ikhlas dan bersyukur. Tentang masa depan, kita membutuhkan pikiran yang jernih untuk terus optimistis dan berprasangka baik. Tentang masa kini, kita membutuhkan jiwa yang kuat untuk bekerja keras dan tawakal. Sisanya, sediakanlah ruang dalam diri kita untuk memahami bahwa takdir adalah akibat; Maka mari kita ciptakan sebab-sebab yang baik untuk akibat-akibat lain yang lebih baik. Tuhan dan semesta tak pernah berhenti bekerja, kan?

Istriku,

Bahagia itu sederhana. Sesederhana rasa bangga bahwa kitalah yang menentukan kebahagiaan kita sendiri. Tentang yang satu ini, jangan mau didikte orang lain, sebab kitalah tuan bagi diri kita sendiri. Apa yang menurut orang lain lucu, belum tentu bisa membuat kita tertawa. Apa yang menurut orang mewah dan berkilauan, belum tentu akan membuat kita takjub dan silau. Bila menurut orang lain hidup kita tertekan dan menyedihkan, kita tak perlu serta merta menangisinya, kan? Tenang saja. Nasib kita tidak ditentukan apa kata orang. Maka jangan melulu ikut kerumunan. Kebenaran lebih sering berada di luar kerumunan dan pendapat banyak orang.

Istriku,

Dalam hidup, kita akan menemukan orang-orang yang menyukai dan membenci kita, juga mereka yang berada di tengah-tengahnya. Biasa-biasa aja. Jangan menyukai secara berlebihan, jangan juga membenci secara berlebihan, tapi jangan juga bermuka-dua. Cintailah sesuatu secara tulus, bencilah sesuatu atas nama keberpihakan kita pada kebenaran. Mereka yang bermuka-dua adalah orang-orang yang mencari perhatian! Padahal cinta lebih sering tak berada di pusat perhatian, kan?

Istriku,

Maafkan aku. Maafkan karena aku pura-pura menasihatimu agar aku bisa leluasa menasihati diriku sendiri. Tamparlah aku jika suatu hari aku menjadi orang bodoh yang mengkhianati kata-katanya sendiri. Dan aku akan selalu berusaha mendekapmu saat kamu merasa bersalah…

Melbourne, 12 April 2015

FAHD PAHDEPIE

Belahan Jiwa


*Puisi BJ Habibie untuk istri tercinta, Ainun

Sebenarnya ini bukan tentang kematianmu, bukan itu. ..
Karena, aku tahu bahwa semua yang ada pasti menjadi tiada pada akhirnya, …
dan kematian adalah sesuatu yang pasti …
dan kali ini adalah giliranmu untuk pergi, aku sangat tahu itu ….
Tapi yang membuatku tersentak sedemikian hebat, ..
adalah kenyataan bahwa kematian benar-benar dapat memutuskan kebahagiaan dalam diri seseorang, sekejap saja, lalu rasanya mampu membuatku menjadi nelangsa setengah mati, hatiku seperti tak di tempatnya, dan tubuhku serasa kosong melompong, hilang isi ….
Kau tahu sayang, rasanya seperti angin yang tiba-tiba hilang berganti kemarau gersang …
Pada airmata yang jatuh kali ini, aku selipkan salam perpisahan panjang, ..
pada kesetiaan yang telah kau ukir, pada kenangan pahit manis selama kau ada, …
aku bukan hendak mengeluh, tapi rasanya terlalu sebentar kau disini …
Mereka mengira aku lah kekasih yang baik bagimu sayang, ..
tanpa mereka sadari, bahwa kaulah yang menjadikan aku kekasih yang baik ..
mana mungkin aku setia padahal memang kecenderunganku adalah mendua, tapi kau ajarkan aku kesetiaan, sehingga aku setia, kau ajarkan aku arti cinta, sehingga aku mampu mencintaimu seperti ini …
Selamat jalan, ..
Kau dari-Nya, dan kembali pada-Nya, …
kau dulu tiada untukku, dan sekarang kembali tiada …
selamat jalan sayang, ..
cahaya mataku, penyejuk jiwaku, …
selamat jalan, …
calon bidadari surgaku …

– HABIBIE –

Sudah maksimalkah?


Adalah `Abdulloh al-`Azzam, seorang syaikh teladan dan anutan. Dihormati lagi disegani oleh para muridnya.

Pada suatu saat beliau ditanya oleh muridnya, “Ya syaikh, apa yang dimaksud dengan mastatho’tum?”

Sang Syaikh pun membawa muridnya ke lapangan. Meminta semua muridnya berlari sekuat tenaga mengelilingi lapangan semampu mereka. Titik dan waktu keberangkatan sama, akan tetapi waktu akhir dan jumlah putaran setiap murid berbeda.

Satu putaran masih belum terasa. Putaran ke-2 berkurang tenaga. Kini mulai berguguran perlahan di putaran ke-3. Hingga tersisa beberapa saja yang masih berusaha sekuat tenaga. Hingga akhirnya satu persatu merasa lelah, menyerah. Mereka semua pun menepi ke pinggir lapangan, kelelahan. Mereka sudah berusaha sekuat tenaga, semampu mereka.

Setelah semua muridnya menyerah, Sang Syaikh pun tak mau kalah. Beliau berlari mengelilingi lapangan hingga membuat semua muridnya keheranan. Semua murid kaget dan tidak tega melihat gurunya yang sudah tua itu kepayahan. Satu putaran masih berseri-seri. Dua putaran mulai pucat pasi. Tiga putaran mulai kehilangan kendali. Menuju putaran yang ke-4 Sang Syaikh makin tampak kelelahan, raut mukanya memerah, keringat bertetesan, nafas tersengal-sengal tidak beraturan. Tapi beliau tetap berusaha. Terus berlari sekuat tenaga, dari cepat, melambat, melambat lagi, hingga kemudian beliau pun terhuyung tanpa penyangga. Energinya terkuras habis tak tersisa. Beliau jatuh pingsan, tak sadarkan diri.

Setelah beliau siuman dan terbangun, muridnya bertanya, “Syaikh, apa yang hendak engkau ajarkan kepada kami?”

“Muridku, inilah yang dinamakan titik mastatho’tum. Titik di mana saat kita berusaha semaksimal tenaga sampai Alloh sendiri yang menghentikan perjuangan kita,” jawab Sang Syaikh dengan mantap.

(dikutip dari status facebook teman)

————————————————————————————————————————–**

Atas niat-niat kebaikan yang telah kita azzamkan….iringkan ikhtiar terbaik kita, doa sepenuh hati, dan sebaik-baik prasangka  kita hingga Allah yang menghentikan perjuangan kita, memberikan takdir terbaik untuk kita 🙂

Yuk bersama kita berikhtiar, agar lebih ringan langkah kita 😉

there is a will, there is a way…but…


there is a will, there is a way

but….

you must remember that maybe it will not be an easy way 🙂

#pake senyum biar gak nampak berat-berat amat walaupun kenyataannya….insya Allah baik 🙂

 

Yupp….that’s right, you can wanna anything in this world, but just make sure that you can give everything of you to catch your dream. Itulah sebuah keinginan, yang mesti kau buktikan dengan usaha dan segenap hatimu. Karena usaha, doa, dan rintihan hatimulah yang menunjukkan seberapa arti keinginan itu dalam hidupmu…

jalan terjal

 

 

 

 

Dua Kulah


“Tidak ada seorang pun yang selamat dari kesalahan, dan tidaklah sepatutnya (kita) melenyapkan kebaikan-kebaikan seseorang karena suatu kesalahan. Sebagaimana halnya air, apabila telah mencapai dua kulah, maka air itu tidaklah mengandung kotoran.” (ini lafazh riwayat hadits Ad Darimi, 737-738; ad Daruquthni, I21-22).

Kata-kata diatas saya dapatkan dari sebuah tulisan sesama alumni. Untuk saya yang sedang teringat akan banyaknya aib dan penyesalan akan kesalahan-kesalahan di masa lalu, kata-kata ini begitu menentramkan. Bukan untuk membenarkan kesalahan-kesalahan saya di masa lalu, namun memotivasi saya bahwa selama Allah masih memberi nafas dalam hidup saya, maka insya Allah saya masih berkesempatan untuk membayar kesalahan-kesalahan saya di masa lalu dengan kebaikan-kebaikan yang jauh lebih banyak. Ahh..kata-kata ini juga mengajarkan kita untuk membuang jauh-jauh kesombongan dan mendidik diri agar senantiasa rendah hati karena tak ada manusia yang sempurna, dibalik kesalahan yang terlihat oleh mata kita bisa jadi dia memiliki tabungan kebaikan yang jauh melampaui kita. Disinilah kita belajar untuk tawazun dalam bersikap…

wallahu’alam

 

Berbicara


Berbicara..

Mengungkapkan isi hati

Saling berusaha memahami maksud masing-masing

Jujur dengan keinginan

Membuang jauh ego dan gengsi

Menyatukan hati, lisan, dan tubuh tuk mengungkapkan maksud dengan utuh

Membuka hati memahami lawan bicara

Bersama berdiskusi mencari jalan terbaik

Untuk masa depan yang baik

——–

Ya Allah, lembutkan lisanku, kokohkan hujjahku,  kuatkan hatiku ‘gar ku mampu mengungkapkan maksudku

Semoga mereka pun mampu menerima maksudku dengan baik

Aamiin ya Rabb

menaati-Mu…


Jadikan cintaku padaMu ya Allah
Berhenti di titik ketaatan
Meloncati rasa suka dan tak suka

Karena aku tahu,
menaatiMu dalam hal yang tak kusukai
Adalah kepayahan, perjuangan, dan gelimang pahala
Karena seringkali ketidaksukaanku,
hanyalah bagian dari ketidaktahuanku

[Salim A. Fillah – Jalan Cinta Para Pejuang]

Do’a


Inilah do’a yang sangat kita kenal,,,

teks arab doa istikharah 1
Allaahumma, innii astakhiiruka bi’ilmika, wa astaqdiruka biqudratik.

teks arab doa istikharah 2
Wa as-aluka min fadhlikal ‘azhiimi, fa innaka taqdiru wa laa aqdiru, wa ta’lamu wa laa a’lamu, wa anta ‘allaamul ghuyuub.

teks arab doa istikharah 3
Allaahumma, in kunta ta’lamu anna haadzal amra khairul lii fii diinii wa ma’aasyii wa ‘aaqibati amrii, faqdurhu lii, wa yassirhu lii, tsumma baarik lii fiih.

teks arab doa istikharah 4
Wa in kunta ta’lamu anna haadzal amra syarrul lii fii diinii wa ma’aasyii wa ‘aaqibati amrii, fashrifhu ‘annii, washrifnii ‘anhu, waqdur liyal khaira haitsu kaana, tsumma radhdhinnii bih.

Terjemah doa istikharah:

Ya Allah, sesungguhnya aku memohon pilihan [yang tepat] kepada Engkau dengan ilmu [yang ada pada]-Mu, dan aku memohon kekuasaan-Mu [untuk menyelesaikan urusanku] dengan kodrat-Mu.

Dan aku memohon kepada-Mu sebagian karunia-Mu yang agung, karena sesungguhnya Engkau Mahakuasa sedangkan aku tidak berkuasa, dan Engkau Mahatahu sedangkan aku tidak tahu, dan Engkau Maha Mengetahui perkara yang gaib.

Ya Allah, sekiranya Engkau tahu bahwa urusan ini lebih baik untuk diriku, agamaku, dan kehidupanku, serta [lebih baik pula] akibatnya [di dunia dan akhirat], maka takdirkanlah dan mudahkanlah urusan ini bagiku, kemudian berkahilah aku dalam urusan ini.

Dan sekiranya Engkau tahu bahwa urusan ini lebih buruk untuk diriku, agamaku, dan kehidupanku, serta [lebih buruk pula] akibatnya [di dunia dan akhirat], maka jauhkanlah urusan ini dariku, dan jauhkanlah aku dari urusan ini, dan takdirkanlah kebaikan untukku di mana pun, kemudian jadikanlah aku ridha menerimanya.

********************************************************************************************************************

Dengan kesungguhan, dengan sebuah pengharapan yang begitu dalam, dalam ketidakberdayaan…

Dengan khusyuk kita melafalkan do’a ini di penghujung malam, memohon petunjuk kepada Rabb kita atas segala urusan-urusan kita, atas segala ketidaktahuan kita…

disini, dalam doa inilah kita menyandingkan sebongkah harapan dalam wadah keikhlasan atas sebuah jawaban…

dengan sebuah keyakinan dan sebuah kepastian bahwa apapun jawaban yang Allah berikan, insha Allah itu yang terbaik untuk kita..

#maka yang namanya tawakkal itu memang tak mudah

#dan sungguh Allah memberikan hadiah yang begitu indah bagi mereka yang bertawakkal [QS. At-Talaq : 2-5]