“Tidak ada seorang pun yang selamat dari kesalahan, dan tidaklah sepatutnya (kita) melenyapkan kebaikan-kebaikan seseorang karena suatu kesalahan. Sebagaimana halnya air, apabila telah mencapai dua kulah, maka air itu tidaklah mengandung kotoran.” (ini lafazh riwayat hadits Ad Darimi, 737-738; ad Daruquthni, I21-22).
Kata-kata diatas saya dapatkan dari sebuah tulisan sesama alumni. Untuk saya yang sedang teringat akan banyaknya aib dan penyesalan akan kesalahan-kesalahan di masa lalu, kata-kata ini begitu menentramkan. Bukan untuk membenarkan kesalahan-kesalahan saya di masa lalu, namun memotivasi saya bahwa selama Allah masih memberi nafas dalam hidup saya, maka insya Allah saya masih berkesempatan untuk membayar kesalahan-kesalahan saya di masa lalu dengan kebaikan-kebaikan yang jauh lebih banyak. Ahh..kata-kata ini juga mengajarkan kita untuk membuang jauh-jauh kesombongan dan mendidik diri agar senantiasa rendah hati karena tak ada manusia yang sempurna, dibalik kesalahan yang terlihat oleh mata kita bisa jadi dia memiliki tabungan kebaikan yang jauh melampaui kita. Disinilah kita belajar untuk tawazun dalam bersikap…
wallahu’alam