Bila kita membiasakan saling mendoakan untuk sesama dengan doa-doa yang tampak sederhana, itu artinya kita terus menerus menjaga keberadaan kita dalam iman. Itu semacam pengasahan. Yang menguatkan diri kita, bahwa dalam keadaan apapun kita tidak keluar dalam ranah keimanan.
[ Tarbawi Edisi 306 Th. 15]
Masihkah hari ini kita berdoa dengan sepenuh pengharapan kepada Allah atas segala permasalahan-permasalahan kita? ataukah hanya sekedar untaian kata yang keluar dari lisan karena telah menjadi suatu bentuk rutinitas?
Sudahkah kita berdoa untuk saudara-saudara kita?
Ketika prasangka sosial menjadi salah satu masalah laten dalam masyarakat, harapan-harapan baik dalam lafadz doa adalah anti tesanya
[ Tarbawi Edisi 306 Th. 15]
Maka,,,,,
Setelah segala upaya, penutupnya adalah doa : penyerahan segalanya pada Dzat Yang Maha Menentukan. Doa adalah harapan-harapan kita pada Allah. Betapa sederhananya, doa kita pada orang lain adalah upaya membangkitkan optimisme
[ Tarbawi Edisi 306 Th. 15]