ah, dia tak kan pernah peduli
sang waktu tak kan pernah peduli pada apa yang sedang engkau alami
dia akan selalu berjalan tanpa mau menoleh ataupun berhenti walau sekejapan mata
tak peduli apakah engkau sedang mengeluh karena menghadapi setumpuk masalah
tak peduli apakah engkau merasa sedang gelisah
tak peduli apakah engkau sedang ingin malas-malasan atau engkau sedang rajin
ah, dia tak kan pernah peduli
Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.
[QS. Al-Ashr]
Sedetik yang tlah berlalu tak akan pernah kembali lagi
dia tak akan pernah berjalan mundur ke belakang
ah, dia tak kan pernah peduli
egoiskah sang waktu?
Tidak! Namun kitalah yang terlalu sombong,
merasa bahwa masih banyak waktu yang tersisa untuk memperbaiki segalanya
padahal…
kita tak pernah tahu kapan waktu kita habis,
tak pernah tahu apakah hidup kita telah memasuki masa injury time,
kita tak pernah tau…
Hari ini, kala kita masih bertemu matahari pagi, saat kita masih bebas menarik nafas, adalah saat-saat termahal untuk kita mengais bekal, untuk menabung dengan tekun bekal menyongsong hari esok yang masih kelam. Saatnya membuang rasa malas dan kebiasaan menunda-nunda amal. Saatnya kita berbuat. Saatnya kita berbekal. Agar esok tak sampai menyesal.
[buku Hidup Tak Mengenal Siaran Tunda]